Junjungderajat, Mampu membantu diri & orang lain dalam karir, rezki, jodoh, dagang -menghancurkan tempat maksiat ( lokalisasi, perselingkuhan, dll),pelebur ilmu musuh (sulit mati, gangguan khodam, ru'yah, pembersihan tempat angker)-buka aura,diri sendiri maupun org lain Seluruh badan Anda memancarkan aura kasih sayang luarbiasa Selama menjalani laku selalu mateg mantra tersebut Bila aura
Khodamdari jenis Qorin mengikuti pemilik ilmu spiritual aliran putih dan tentunya Qorin datang atas kehendak Tuhan Stelah menelan 3 kapsul rajah ini insyaalloh "Ajian Khodam Jagad" udah menyatu ke dalam diri kita, kekuatan dlm diri akan bangkit dgn maksimal, aktifkan (Tenaga Dalam Karomah) dan selalu menyelimuti kita, ilmu yg sudah pernah di
MantraPuter Giling Kejawen, Ini Tirakatnya! Ampuh Terbukti dalam 21 Hari! - Banyak versi ilmu puter giling untuk mengembalikan cinta seseorang.Mulai dari puter giling versi Jawa, puetr giling islami versi ilmu hikmah dan bahkan ada puter giling versi Bugis.. Semua versi ilmu ini memiliki tujuan dan manfaat yang sama yakni untuk mengembalikan cinta seseorang yang diinginkan.
Namunjuga kemampuan membangkitkan tenaga dalam. Tenaga dalam yang diganbung dengan amalan batin khusus (laku) kemudian menjadi ilmu dan ajian yang sangat banyak jenisnya. mantra terawangan kejawen, mantra terawangan tanpa puasa, mantra trawangan kejawen, mendapat ilmu setrom, Olah batin sang wali, pelet eali, pelet mujarab mnyatukan suami
AjianSabdo Pandito Songo, menyerang seseorang dengan ilmu batin. Hampir mirip dengan serangan Santet, Teluh, Tenung dan Guna-guna yang pada intinya adalah membuat seseorang menjadi celaka. Sebenarnya bukan hanya untuk menyakiti orang lain, Ajian Sabdo Pandito Songo juga bisa digunakan ke jalan kebaikkan tinggal tergantung kepada si pengamal
Karenaselain berpusat pada kekuatan suara (= petak, getak dalam bahasa Jawa), ajian tersebut juga memperkuat daya pancaran mata saktiseorang pendekar bak pancaran sinar mata "sang macan" dalam menundukkan mangsanya Keberadaan ilmu-ilmu tersebut memang benar adanya pelindung mustika Insya Allah Tetapi selain itu, dengan didampingiRaja Khodam
balqzz. Dalam ilmu sirep tanah Jawa memang ada yang tersohor dan adapula yang biasa-biasa saja, namun untuk ke 3 jenis ilmu sirep yang akan saya uraikan disini bisa dikatakan mereka adalah nenek buyutnya ilmu sirep setanah kerasnya ilmu sirep Kejawen ini, yang konon bisa membuat orang sekampung tertidur pulas tanpa terbangun sekalipun di siram air sebaskom. 3 nama ilmu sirep Kejawen tersebut tak lain adalah Ajian Begananda, Wimonoso dan Megananda, penyebutan ini mengunakan tulisan RedIndonesia, bila mengunakan tulisan Jawa huruf A tinggal Ganti ke O jadi Begonondo, Wimosoro dan Megonondo. Sekilas ilmu-ilmu sirep ini masih banyak dipelajari hingga sekarang, tujuannya hanya satu ke arah yang tidak baik. Akan tetapi, adapula yang mempelajarinya untuk keperluan yang tepat sebagaimana mestinya, namun dari pada yang mengunakannya secara baik kebanyakan mereka mempelajari ilmu sirep ini untuk hal yang negatif saja. Mengingat efek dari ke 3 ilmu sirep ini sangatlah berbahaya untuk mereka yang jadi targetnya, bahayanya itu seperti ini Tertidur pulas. Mata mengantuk berat. Bila tertidur tidak akan ingat apa-apa. Semua persendian jadi lumpuh dan berat. Kalaupun tersadarkan tidak akan mampu bangun. Lebih parahnya 1 kampung bisa tertidur semua. Mengingat kedasyatan ilmu sirep inilah, hingga sekarang masih banyak orang yang mempelajarinya. Tapi ada baiknya, kita jangan mengambil dari sisi negatifnya saja, akan lebih baik bila kita juga mengambil sisi baiknya. Sejarah Ilmu Sirep Pada zaman dahulu, orang menciptakan ilmu sirep untuk tujuan yang bermanfaat dan baik, sebelum ilmu-ilmu sirep ini menjadi di salah gunakan oleh banyak pendekar hingga jaman sekarang. Tujuan dibuatnya ilmu sirep sendiri, bila jaman dulu di gunakan untuk menyerang para penjajah di malam hari. Sebagian juga untuk merampas persenjataan yang dimiliki penjajah, dengan ilmu sirep yang ampuh ini pasti orang Indonesia pada jaman dulu lebih mudah dalam menjalani aksinya. Berjalannya waktu, sebagian para dukun pengobatan juga banyak yang mengunakan ilmu sirep kepada pasien. Tujuannya, tak lain untuk membantu proses penyembuhan dan pembedahaan. Sebagaian dukun alternative jaman sekarang, menyirep pasien dengan tujuan pribadi lah ya... Uwikkkk CMIW Dari sinilah asal mu usul di ciptakannya ilmu sirep, seperti Begananda, Wimosoro dan juga Megananda ini. Seiring berjalannya waktu, justru ilmu ini malah banyak di salah gunakan untuk tujuan pribadi dan bahkan merugikan banyak orang. Bukan hanya dari dulu saja, hingga sekarang lebih banyak lagi di salah gunakan orang. Bagi Anda ingin mempelajari ajian ini, atau hanya sebatas ingin menambah pengalaman saja. Bisa di simak dibawah nanti, untuk Ajian Megananda pasti bisa buat Anda geleng-geleng kepala karena saking dasyatnya. Cara Menguasai Ajian Begananda Hal yang utama untuk mempelajari seseuatu ilmu adalah keinginan yang kuat, maka dari itu jika Anda ingin menguasai Aji Begananda ini harus benar-benar memiliki keyakinan yang kuat serta tekat yang bulat. Pertama yang harus Anda kuasai adalah mantranya, tanpa kuncinya Anda tidak akan bisa mengunakannya dan berikut mantranya Hongg ingsun amatak Aji Sirep Begananda, kang ana Indrajit kumelun nglimuti ing mega Malang. Bull peteng dhedet alimengan upas racun darubesi, pet-pepet kemput bawur wora wari aliweran tekane wimasara, kang katempuh jim setan peri prayangan, gandarwa, jalma manungsa tan wurung ambruk lemes wuta tan bisa krekat, blek sek turu kepati saking kersane Allah. Sebelum menjalani tirakatnya, sebaiknya mantra diatas Anda hafalkan terlebih dahulu hingga benar-benar ingat di luar kepala. Setelah Anda merasa benar-benar siap, selanjutnya silahkan pilih waktu yang tepat untuk menjalani tirakatnya. Adapun beberapa persyaratan yang harus Anda lalui sebelum bisa mengunakan Ajian Begananda ini sebagai berikut Mandi Keramas dengan niat ingin mentirakati Aji Begananda. Lakukan puasa mutih 41 hari. Pada malam ke 41 Anda jangan tidur hingga pagi hari. Selama berpuasa hindari bergaul dengan teman, tetangga bahkan siapa saja. Baca terus menerus mantra sirep begananda diatas tadi. Setelah melewati semuanya, selanjutnya Anda bisa menguji cobakan dengan cara mengetes Ajian Begananda yang Anda pelajari benar-benar sudah menyatu atau belum. Cara Mengunakannya Carilah target terlebih dahulu, setelah itu tundukan kepala Anda ke bumi sambil membaca mantra diatas 1 kali, selanjutnya baca kunci ini untuk menurunkan khodam dari langit. Hemm Panglima Begananda, mret-mret temukul ing pertiwi. Sambil membaca mantra diatas, saat kepala Anda menghadap ke langit, sambil turunkan menghadap ke tanah. Rasakan adanya energi yang masuk ke bagian kaki kanan Anda, setelah merasakan enteng hentakan kaki kanan ke tanah 3 kali. Dalam penguji cobaan ini, ada baiknya Anda mencari target soudara sendiri, saat Anda merasa berhasil bisa mencoba mengedor kamarnya sekuat tenaga seberapa pulas mereka tertidur. Bila Anda gagal, maka resiko yang akan Anda terima tidak begitu besar karena itu adalah rumah soudara Anda sendiri. Bila berhasil, siap untuk Anda gunakan sebaliknya jika gagal berusahalah untuk mencari sela mengunakan ilmu sirep Begananda ini. Terkadang, memang ada hal-hal sepeleh yang membuat kegagalan Anda, seperti mengunakan sendal atau sepatu saat akan mengunakannya, hingga ada 1 atau 2 hari puasa Anda yang gagal. Jika Anda sudah mencoba terus menerus mengunakannya, tapi masih tidak berhasil juga ada baiknya Anda mengulangi tirakatnya. Bila diperlukan, mintalah bantuan paranormal untuk membimbing Anda supaya tidak ada kegagalan dalam mentirakatinya. Bila diatas, sudah kita bahas tentang Begananda, sekarang kita pelajari adiknya yaitu Wimonosoro. Karena ini merupakan turunan dari Begananda. Cara Menguasai Aji Sirep Wimonosoro Sekalipun mereka 1 jenis, namun sedikit berbeda dalam hal pengunaanya. Untuk masalah kehebatannya, jelas Ajian Wimonosoro ini lebih kuat dan simpel dari Begananda, karena sebuah evolusi ilmu bisa berupa pengaplikasian dari inti sejatinya ilmu. Adapun hal utama yang harus Anda lakukan, juga menghafal mantranya, ini hafalannya Niaat ingsun matek Ajiku Sirep Wimonosoro, kang ono megonondo, kumelum ngeliputi ing mego malang bul peteng dedet alimengan upas racun daruwesi. Pet pepet kemput bawor wora-wari, aliwawar tekane wimonosoro. Katempuh Jin, Setan, Periprayangan, Gandarwo, Jalmo menungso tan wurung ambruk lemes wuto tan biso krekat. Bleg sek turu kepati, bebayune kinacut lemes tan obah saking kersaning Allah. Setelah Anda hafal manteranya diatas, selanjutnya hampir sama saja ada tirakat yang perlu Anda jalani. Adapun tirakatnya sebagai berikut ini Mandi keramas Kejawen dan Niat. Puasa Mutih 41 hari. Pada hari terakhir, keesokannya lakukan Pati Geni sehari semalam. Saat matigeni tidak boleh tidur dan terkena cahaya, bila remang saja tidak masalah. Setelah semua lelaku Anda jalani dengan sempurna, selanjutnya silahkan Anda uji cobakan keberhasilannya. Lebih kurang untuk mengujinya sama saja seperti Begananda, namun bedanya disini Anda harus mengambil terlebih dahulu tanah halaman rumah yang menjadi target sirep Anda. Selanjutnya, tanah tersebut di bungkus dengan kain putih, kemudian bacakan sirep Wimonosoro dan tiupkan ke tanah tersebut lalu bawa ke rumah target Anda. Bila Anda berhasil, selama tanah bungkusan tersebut belum Anda buang ke tanah maka orang yang berada diatas tanah pekarangan tersebut tidak akan terbangun dari tidurnya. Bila gagal ya, coba Anda koreksi diri atau ulangi kembali tirakatnya. Bila diatas sudah pula kita bahas tentang wimonosoro, sekarang kita ulas tentang Megananda. Sekalipun ke 3 Ajian ini ampuh betul, diakhir postingan nanti kita bahas juga cara untuk menangkalnya. Cara Mempelajari Ajian Megananda Pada kuncinya, ini ilmu sirep yang banyak digunakan oleh orang-orang jaman sekarang. Untuk tujuannyapun bermacam-macam, karena memang masih sangat banyak sekali para dukun dan paranormal yang masih menyimpan ilmu ini. Untuk menguasai ilmu ini, berbeda dengan Begananda dan Wimonosoro, justru yang ini lebih simpel lagi baik dari pengamalan hingga proses pengunaanya. Untuk hal utama yang harus diketahui sama saja, yaitu mantranya Niat ingsung matek ajiku Megananda, njogeti merem jumegor, tanpo tangi turu keturon si jo siblung. Ora tangi-tangi yen durung krungu geni soko langit kapitu Laa Ilaha Illallah Muhammadurrasulullah. Hafalkanlah terlebih dahulu manteranya diatas, hingga Anda benar-benar hafal, dan selanjutnya tinggal menjalani semua proses tirakatnya yang terbilang tidak terlalu berat, namun efeknya sangat besar sekali. Adapun cara untuk mengamalkannya sebagai berikut Mandi keramas dan niat. Puasa mutih 21 hari. Saat menjalani puasa diperbolehkan tidur. Setelah hari terakhir, tepatnya jam 12 malam Anda harus berjalan keliling kampung tanpa mengunakan pakaian. Setelah Anda berhasil melewati tirakatnya diatas, selanjutnya tinggal mengunakannya saja. Tapi berbeda dengan Begananda dan Wimonosoro, Ajian Megananda justru lebih mengarah ke banyak orang, dan cara mengunakannya juga jelas berbeda. Untuk mengunakannya, terlebih dahulu Anda ambilah tanah dari kampung atau desa yang akan Anda uji cobakan, selanjutnya tanah tersebut Anda bungkus mengunakan daun pisang dan jangan lupa untuk menyiapkan kembang kantil 1 biji. Setelah siap, pada malam harinya dirumah Anda, bakarlah kemenyan dan bacakan sirep megananda dan tiupkan ke tanah tadi, selanjutnya letakan kembang katil dan bungkus kembali. Setelah itu, beri asap kemenyan pada bungkusan tadi. Selanjut, coba Anda lihat desa tersebut. Kalaupun masih ada yang melek sudah pasti itu bukan orang sembarangan, karena efek dari Ajian Megananda justru untuk orang 1 kampung tertidur semua. Jadi walaupun nantinya juga ada hal yang tidak di inginkan terjadi, itu hanya beberapa orang saja yang bisa mengetahui Anda karena yang lainnya masih pada tertidur pulas. Untuk yang masih melek, kebanyakan mereka yang memiliki penolak ilmu sirep. Penangkal Ilmu Sirep Maling Pencuri Biasanya, untuk ilmu sirep jenis yang biasa-biasa saja bisa ditangkal dengan mudah mengunakan energi positif kekuatan standar. Berbeda dengan ke 3 ajian yang telah saya uraikan diatas, untuk bisa membendungnya dibutuhkan kekuatan yang besar pula. Dalam sejarahnya, si pencipta Ajian sirep Begananda juga membuat untuk penangkalnya, yaitu Aji Dipa. Untuk Anda yang memang kuatir untuk terkena ilmu sirep, bisa mencoba untuk mengamalkan Ajian ini, berikut mantranya Hong ingsun amatek Aji-ajiku si Aji Dipa kang ana Bibisana, murup sacakrawalaning panggilingan, apa kang malang-malang ana ing ngarep ingsun, mburi kiwa tengen utawa ngungkul-ngungkuli, lah padha suminggaha, yen nganti kasebet aku si Aji Dipa, lebur dadi awu sirna saking kersaning Allah. Untuk bisa mengunakan aji dipa diatas, Anda harus menjalani lelakunya terlebih dahulu. Adapun tata cara untuk menguasainya adlah Mandi untuk membersihkan diri serta jangan lupa niat untuk mempuasai Aji Dipa. Puasa mutih 7 hari. Pati geni sehari semalam. Untuk mengunakan Ajian Dipa ini, cukup Anda baca 1 kali sebelum tidur. Apa bila saat malam hari Anda sudah tertidur dan kaget terbangun, harus Anda waspadai terlebih apa bila mendadak Anda tidak bisa tidur. Ada banyak hal yang biasanya terkontak apa bila Anda sudah menguasai ilmu penangkal sirep ini. Contohnya bila ada orang yang menyirep desa Anda, walaupun bukan rumah Anda yang menjadi targetnya. Selain itu, bisa jadi juga rumah tetangga Anda yang menjadi target ilmu sirep. Atau bahkan memang keluarga Anda yang ditargetkan. Sebenarnya, bila kita orang yang sederhana dan berserah diri kepada Allah swt, tidak perlu terlalu memikirkan hal semacam ilmu sirep ini kecuali memang ada sesuatu hal yang membuat kita harus untuk mempelajari penangkal ilmu sirep ini.
When I was a young Silat student still in my teens, my first instructor Kak Alex Tobing would recount stories of Silat masters in Indonesia who claimed to know tenaga dalam or inner power. Through this ilmu knowledge, they could achieve superhuman abilities such as hitting people from a distance pukul dari jauh, invincibility to sharp blades ilmu kebal and the ability to take blows that would seriously injure a normal person. These stories would fascinate me, as it added mysterious aspect to Pencak Silat. As I continued in my training, I witnessed with my own eyes the master of our school, Kak Sentosa āOcenkā Basri, breaking bricks with his head, getting hit with sticks, punched, kicked, and even having a motorcycle run over him without being phased. I watched in amazement, hoping one day I would be able to also possess these amazing abilities. A debus street show in Indonesia In the Malay peninsula, there are various terms to describe aspects of tenaga dalam such as ilmu batin, ilmu kebal, silat ghaib, karomah, getaran, ilmu pernafasan, debus, and others. Debus is an individual who is said to have obtained powers of invincibility through ancient secretive practices. Debus performances are popular across Indonesia and other countries in the region. Kak Ocenk never used the word debus and rarely even used the term tenaga dalam, but instead the term āgokangā ā a uncommon term in the Silat world most likely derived from the Chinese term chi-gong, a system of coordinated body-postures, movement, breathing, and meditation used for the purposes of health, spirituality, and martial-arts training. There are plenty of stories about the power of chi energy and the dim mak or death touch from Kungfu and various other martial arts traditions. A YouTube video from 10 years ago of a mysterious man in Indonesia healing westerners with internal energy and lighting fires with his hand gave me more proof that this tenaga dalam stuff is real. But then I saw this video showing how this all can be explained through science. After further study, I learned that feats such as breaking bricks are done through regulated breathing, strengthening and toughening the body, and the knowledge of basic physics ā not any mysterious ancient practices. I was soon able to replicate some of the breaking and endurance feats, and even competed in a breaking competition winning second place. This was, of course, after years of Pencak Silat training and a final instructor-level test that required me to break a cinderblock with my bare elbow. There are many sceptics inside the wider Silat community also. Herri Pras, a Silat practitioner and YouTube personality demystified some these abilities as hypnosis and mind suggestion. There is no ilmu karoma science of miracles he indicates ā yes, miracles happen, but itās not something one can practice. In a YouTube video, Silat practitioner Denny Wewey and Ustaz Abdul Khoir also a Silat instructor explain the technique or trick behind how a debus can seem to be invincible to a very sharp knife. Yet, my fascination about tenaga dalam remained. I understood the basic science behind āgokangā and breathing technique, and the knife tricks are explainable, but still couldnāt not wrap my head around superhuman abilities such as hitting someone from a distance. Were these mere tricks use to fool unsuspecting onlookers? As YouTube became more popular around the world, many videos surfaced of Silat masters performing feats of tenaga dalam where they would throw people from a distance, eat nails, slice themselves with knives and machete and even place their hands in hot oil. I began to wonder if these were feats that involve Pencak Silat training, trickery, or perhaps something much more sinister. Muslims believe in the existence of jinn, a race of beings with that live in an alternate dimension, but often enter our dimension for one reason or another. Of course, science has no way to prove of their existence but generally, in the Muslim world, anything mysterious spirits, aliens, demons, etc. that occurs outside of common explanation is usually said to the work of jinn anglicized as āgenieā in stories such as Aladdin. For Muslims, any interaction with jinn is strictly prohibited. Indonesia, a majority Muslim country that also has history of Buddhist and Hindu traditions, often attempts to balance traditional cultural beliefs with Judeo/Christian/Muslim concepts of monotheism and prophethood. The terms karomah, ghaib, baten are all Arabic terms meaning miraculous, hidden and unseen respectively ā an obvious attempt to explain these phenomena through an Islamic lens. Many modern Pencak Silat perguruan Tapak Suci, Al-Azhar Seni Bela Diri, Silat Suffian Bela Diri, and many others are deliberate in their marketing stating that their schools to not have any of these āquestionableā practices that some may attribute to jinn. In the martial arts series Fight Quest, the Mande Muda Silat master Pak Dadang Gunawan distanced himself from debus practices, indicating even he didnāt understand where they get their power from. I spoke to my Silat instructor again Kak Alex Tobing, when writing this article, about his view on these types of tenaga dalam now being more religious in his later years. He recounted how when he was younger, he was given specific dua or prayers to read in order to achieve the ability to hit from a far. However, he didnāt do it at the time, because it required a certain level of piety in oneās life in order achieve. But he also mentioned that if he were to find those instructions again, he would probably burn them ā unsure of what is true tenaga dalam and what might be flirting with the occult. However, many Silat practitioners make a big distinction between what some may see as āblack magicā and many positive elements of healing and internal energy found in tenaga dalam. Bang Shariat Arifin, an older Silat practitioner from Persaudaraan Pencak Silat Salamun Alaikum PPSSA says that tenaga dalam, is real and many practices are based in actual technique, rather than mystical mantras. He himself witnessed his teacher Pak Rifai Sahib, a legendary Silat instructor was able to freeze an entire stadium of people with one word āBerhentiā when the crowd was in a frenzy fighting each other. Another time he recalled; a fight broke out when a coach didnāt accept a decision in a Pencak Silat tournament. He tried to stab Pak Rifai with a kris, a wavy knife common in Indonesia. Again, Pak Rifai just said āBerhintiā, and the man became stiff and remained frozen in place for over an hour. Vicki Dewi, a Christian woman who owns her a language learning school in Yogyakarta had a positive experience with a Javanese Muslim man who practiced tenaga dalam but for healing purposes. When she was completing her college studies in Jakarta, she had an issue with her hip and went to seek treatment from a traditional healer. She felt actual energy from his hands in the form of heat, and strange pressure that was actually painful. After several sessions with the healer, she said her condition improved. She has no doubt that tenaga dalam, in some form, is real. The sceptic in me insists that this might just a case of the placebo effect. However, many I talked to were quick to disagree. Kai Lewis, a Silat practitioner in Houston, Texas who also studied Chinese internal arts said that many people draw from yoga tradition chakras/prana or Chinese arts dan tien, qi as a base, but infuse it with their own specific traditions, whether Islamic, Christian, Buddhist, kejawen, or otherwise. He recalls in Garut, town in West Java, there was a healer who would recite verses from the Quran and if it didnāt resonate with them, he wouldnāt continue. He believes, based on his experience with different masters from various traditions, that chi energy as a healing phenomenon is definitely real, irrespective of what tradition or religion it is embellished with. Wona Sumantri, one of my instructors who introduced me to many advanced aspects of Pencak Silat also insists that certain elements of tenaga dalam are very real, while others like debus are just for show. He recalled a recent incident in the Washington DC area with an Indonesian man who goes by Mas ToTo, who was able to pull him with his energy from 10 feet away. However, Kak Wona said that Mas ToTo is only able to perform it on someone if the receivers NÄįøÄ« are open. NÄįøÄ«, a Sanskrit term for the channels through which internal energies are said to flow based on traditional Indian philosophy. This highlights Kai Lewisās statement of how many of these energy sciences have Chinese and Indian roots but enhanced with specific cultural and religious influences in different regions. Kak Wona mentioned that his daily meditation opens his NÄįøÄ« and allows him to feel Mas ToTo energy pull from 10 feet away. But then I began to wonder, if this pulling and pushing people from a distance works only on a few specific people, then other than for health reasons, whatās the point of spending years learning it? Critics of this type of tenaga dalam where you hit people from a distance claim that it only works on their own students or people in their inner circle. In Kak Alexās story, I concluded that the Silat masters gave him the set of tenaga dalam instructions on how to hit people from a distance as roundabout way to encourage pious behavior ā stating that it will not work unless you do more praying, fasting, giving charity, etc. Many of the Youtube videos of Silat practitioners repelling people without touching are with young people ā easily influenced just as I was when I was a young Silat student in my teens. They could just as easily convince them they were invisible, like the poor kid in this video. Currently, I believe the healing aspect of tenaga dalam is real ā even if is a based on the placebo effect, which itself is very real. Yet, it is often merged with martial arts training which can be confusing, and many times disingenuous, to someone who is interested in including it in his/her arsenal of self-defense techniques, and not just for health benefits. Despite all of this skepticism, and being much older in my mid 40ās, I am still not 100% convinced the other type of tenaga dalam where you hit someone from a distance is completely fake. I actually still want to believe. If anyone reading this article knows someone that can prove that is real, I promise I will write a follow up article to this with my new findings. Till then, Iām sticking to my regular Pencak Silat training. Written by A-Malik Ahmad, a former USA Pencak Silat head coach & international judge, author of Training for Tanding course on Udemy.
mantra ilmu tenaga dalam kejawen